Krisis Dalam Huruf Cina

Orang Cina menggunakan dua sapuan kuas untuk menulis kata ‘krisis’. Satu untuk kata ‘bahaya’ dan yang satu lagi untuk ‘kesempatan’. Dalam menghadapi suatu krisis, sadarlah akan bahaya yang ada, tapi jangan tutup mata terhadap kesempatan yang terbuka. ~John F. Kennedy.

Sabtu, 20 Maret 2010

Bersama Pasti Bisa

Hidup berdampingan dengan sesama merupakan suatu kebutuhan. Akan tetapi banyak diantara kita yang mempunyai kecenderungan egois dan hanya ingin menyenangkan diri sendiri, maka kadang kebersamaan itu seolah-olah tidak dibutuhkan lagi.

Banyak orang bicara tentang persatuan, kebersamaan dan saling tolong-menolong. Mulai dari yang paling tinggi jabatan sampai pada yang paling rendah sekalipun tahu menjabarkan apa itu pentingnya kebersamaan. Namun manusia masih banyak yang cenderung tidak menyukainya. Mungkin kebersamaan memang sesuatu yang sangat amat berharga, tetapi sekaligus amat rentan terhadap ancaman dan bahaya kehancuran.

Kebersamaan itu bukan seperti alroji yang tetap bisa hidup dan tak akan pernah mati, yang sekali saja digerakkan lalu bergerak terus selama-lamanya. Tidak, kebersamaan itu harus selalu dipupuk, dipelihara dan dikembangkan setiap saat, sehingga memperoleh perekat yang tepat untuk mengikatnya.

Betapa rentannya hubungan saudara hanya karena warisan, keluarga yang hancur hanya karena tidak bisa mempertahankan kebersamaan, negara yang kacau hanya karena saling membenarkan ideologi masing-masing.

Kebersamaan itu membutuhkan pengayoman, bukan laras senapan yang diarahkan pada orang atau kelompok tertentu, itu namanya pemaksaan. Dalam ancaman dan ketakutan orang memang bisa tampak bersatu, tetapi itu semua persatuan yang semu karena tidak berani melawan.Yang namanya kebersamaan harus selalu mempunyai rasa aman, merobohkan tembok egoisme, separatis, dan pembenaran diri. Hakekat kebersamaan adalah keberanian orang dalam menerima keperbedaan, saling membantu satu dengan yang lain tanpa membeda-bedakan....

Tidak ada komentar: